Madu telah dikonsumsi bangsa Spanyol sejak 7000 SM, dan hingga kini oleh masyarakat maju dianggap penting. Selain memiliki nilai gizi tinggi, madu menyembuhkan berbagai penyakit. Sayang, di Indonesia, tingkat konsumsi madu masih rendah.
Masyarakat Jepang terkenal paling banyak mengkonsumsi madu dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, yaitu rata-rata mencapai 200-300 gram per orang per tahun. Konsumsi madu masyarakat Swiss dan Jerman bahkan lebih tinggi, yaitu 800-1500 gram per orang per tahun.
Bagaimana dengan konsumsi madu di Indonesia? Masih rendah, sekitar 10 gram per orang per tahun. Rendahnya konsumsi madu disebabkan oleh sikap masyarakat yang mengenal madu hanya sebagai obat tradisional, harganya relatif mahal dan rendahnya pengetahuan tentang madu.
Madu yang berasa manis berasal dari sari bunga atau nektar yang dikumpulkan, diubah dan diikat dengan senyawa-senyawa tertentu oleh lebah. Nektar bunga diisap dari aneka tanaman. Komposisi gizi madu tergantung pada sumber-sumber nektar, sifat tanah di mana tanaman sumber nektar tumbuh, cuaca, derajat pemasakan dan cara ekstraksi. Menurut Francis G. Smith, madu yang telah masak mengandung zat-zat fruktosa (41%) glukosa (35%) sukrosa (1,9%), dextrin (1,5%), mineral (0,2%), air (17%) dan zat zat lainnya.
Sedangkan vitamin yang terkandung di dalam madu antara lain adalah thiamin, riboflavin, biotin, asam askorbat, piridoksin, niasin dan asam pantotenat yang jumlahnya tergantung pada jenis dan kualitas madunya. Untuk kandungan protein dalam madu relatif kecil, rata-rata sekitar 2,6%. Asam-asam amino yang terdapat dalam protein madu adalah alanin, asparagin, argirin, asam glutamat, glisin, histidin, leusin, isoleusin, lisin, fenilalanin, serin, theorin, valin, sistein dan prolin.
Madu merupakan satu-satunya pemanis yang dapat disimpan dan digunakan sebagai produk alami dengan dua macam kandungan gula yang utama yaitu fruktosa dan glukosa. Jumlah keduanya mencapai 85-95% dari total karbohidrat yang terdapat pada madu. Satu bagian volume madu mempunyai tingkat kemanisan kira-kira 1,67 bagian gula pasir.
Glukosa dapat diserap ke dalam darah secara langsung tanpa melalui berbagai proses, sebaliknya fruktosa harus diubah dulu menjadi komponen-komponen sederhana sebelum diserap tubuh. Karena madu pada umumnya terdiri dari fruktosa dan glukosa, madu mudah dicerna dan digunakan untuk keperluan sel, jaringan, dan organ-organ agar berfungsi normal.
Selain memiliki rasa manis, di dalam madu juga terdapat rasa asam. Tingkat keasaman (pH) madu sekitar 3,4-6,1. Nilai pH madu yang cukup rendah ini disebabkan oleh kandungan beberapa asam organik, yaitu asam glukonat, asetat, butirat, sitrat, format, laknat, malat, piroglutamat, dan asam suksinat.
Kandungan mineral dalam madu sangat beragam, tetapi kalium adalah kandungan mineral yang utama. Mineral lainnya adalah natrium, kalsium, magnesium, besi, tembaga, fosfor dan sulfur. Karena jumlah mineral dalam madu relatif sedikit, madu bukan merupakan sumber mineral utama bagi kebutuhan diet manusia. Namun, imbangan dan banyaknya mineral dalam madu mendekati jumlah yang terkandung di dalam darah manusia. Oleh karena itu, mineral madu merupakan sumber yang ideal bagi tubuh manusia.
Madu adalah bahan makanan yang berpotensi sebagai basa. Unsur-unsur yang bersifat basa adalah kalium, natrium, kalsium, magnesium. Sedangkan yang bersifat asam adalah sulfur, fosfor, dan klor. Ketidak seimbangan asam-basa akan menyebabkan gangguan fisiologis yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Untuk menjaga keseimbangan asam-basa di dalam tubuh, kita perlu mengkonsumsi madu secara teratur.
Kenali Jenis-jenis Madu
Madu Floral
Madu floral adalah madu yang dihasilkan dari nektar bunga. Bila nektar bunga berasal dari beraneka ragam bunga, madu yang dihasilkan disebut madu polyfloral.
Honeydew Honey atau Madu Embun
Madu yang dihasilkan dari cairan hasil sekresi serangga hemipterous yang meletakkan gulanya pada bagian-bagian tanaman disebut madu embun.
Madu Tiruan
Semua madu yang dihasilkan dari makanan yang diolah tanpa lebah disebut madu tiruan. Madu tiruan dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap madu lebah, walaupun namanya madu tiruan, kandungan gizinya cukup baik dan menyehatkan. Madu tiruan dibuat dengan cara menggiling buah, menyaringnya lalu memekatkan sari buahnya dengan pemanasan dan mengemasnya.
Royal Jelly (Sari Madu)
Royal jeli merupakan hasil dari sekresi kelenjar lebah pekerja yang berisi protein, lemak, gula, garam mineral, vitamin B1, B2, B3, B5, B6, vitamin H, dan vitamin E. Sari madu atau royal jelly mengandung hormon gonadotropin yang dapat menstimulasi organ reproduksi lebah ratu dan mempercepat matangnya telur. Sari madu juga mengandung suatu zat antibiotik yaitu germisidin yang dapat mencegah pertumbuhan jamur dan mikroorganisme. Warna royal jelly putih seperti susu.
Bee Pollen
Tepung sari yang berasal dari berbagai jenis bunga yang dikumpulkan oleh lebah dan disimpan di dalam sarang sebagai bahan baku untuk pembuatan madu disebut bee pollen. Dengan berbagai teknik, serbuk sari tersebut dapat dipanen sebelum lebah mengolahnya menjadi madu.
0 comments:
Post a Comment
Thaks Pal