DUNIA KITA 28 Januari 2012 BANJARMASIN: Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta menilai Indonesia saatnya memulai pengembangan energi nuklir untuk kebutuhan energi dan pengembangan sumber daya pangan guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Kalau masyarakat bersedia dan bisa menerima kita harus memulai mengembangkan energi nuklir sebelum sumber daya alam seperti batu bara dan lainnya habis," kata Menristek dalam dialog interaktif dengan Gubernur Kalsel Rudy Ariffin dan para peneliti dari lembaga Litbang regional Kalimantan, di Banjarmasin, Jumat (27/1).
Menurut Hatta, saat ini pihaknya sangat sulit untuk mengubah stigma masyarakat tentang nuklir, sehingga sulit untuk mengembangkan teknologi yang sebenarnya jauh lebih murah dibanding energi lainnya.
Masyarakat, kata Hatta, masih berpikiran bahwa energi nuklir hanya bisa dimanfaatkan untuk melakukan pengeboman seperti yang terjadi di Hirosima dan Nagasaki serta yang terakhir di Fukushima Jepang yanga terkena tsunami.
Kejadian radiasi nuklir di negara tersebut membuat masyarakat semakin sulit menerima pengembangan energi tersebut karena mengira kematian ribuan warga akibat radiasi padahal yang terbanyak diakibatkan oleh tsunami.
Padahal tambah Hatta, nuklir memiliki manfaat yang cukup luas, bukan hanya untuk pengembangan energi seperti listrik tetapi juga bisa dikembangkan untuk memenuhi peningkatan sektor pangan. Seperti pengembangan bibit padi unggul yang dari radiasi nuklir yang hasilnya jauh lebih baik dibandingkan dengan bibit padi biasa. (Ant/OL-04)
"Kalau masyarakat bersedia dan bisa menerima kita harus memulai mengembangkan energi nuklir sebelum sumber daya alam seperti batu bara dan lainnya habis," kata Menristek dalam dialog interaktif dengan Gubernur Kalsel Rudy Ariffin dan para peneliti dari lembaga Litbang regional Kalimantan, di Banjarmasin, Jumat (27/1).
Menurut Hatta, saat ini pihaknya sangat sulit untuk mengubah stigma masyarakat tentang nuklir, sehingga sulit untuk mengembangkan teknologi yang sebenarnya jauh lebih murah dibanding energi lainnya.
Masyarakat, kata Hatta, masih berpikiran bahwa energi nuklir hanya bisa dimanfaatkan untuk melakukan pengeboman seperti yang terjadi di Hirosima dan Nagasaki serta yang terakhir di Fukushima Jepang yanga terkena tsunami.
Kejadian radiasi nuklir di negara tersebut membuat masyarakat semakin sulit menerima pengembangan energi tersebut karena mengira kematian ribuan warga akibat radiasi padahal yang terbanyak diakibatkan oleh tsunami.
Padahal tambah Hatta, nuklir memiliki manfaat yang cukup luas, bukan hanya untuk pengembangan energi seperti listrik tetapi juga bisa dikembangkan untuk memenuhi peningkatan sektor pangan. Seperti pengembangan bibit padi unggul yang dari radiasi nuklir yang hasilnya jauh lebih baik dibandingkan dengan bibit padi biasa. (Ant/OL-04)
0 comments:
Post a Comment
Thaks Pal