RSS

Pages

Puluhan Nyawa Melayang Akibat Gelombang Panas di Amerika

Ilustrasi (AFP)
Washington, Gelombang panas yang melanda kawasan timur Amerika Serikat (AS) memakan korban jiwa. Dilaporkan puluhan orang di sejumlah negara bagian tewas akibat hawa panas yang mencapai 38 derajat Celcius.

Beberapa hari terakhir suhu udara di wilayah tengah dan timur AS dilaporkan mencapai 100 derajat Fahrenheit atau 38 derajat Celcius. Cuaca panas ini berdampak pada kesehatan manusia dan memaksa warga untuk melakukan serangkaian hal demi mendapat udara yang lebih sejuk, seperti membuat penampungan khusus dengan pendigin, pergi ke pusat perbelanjaan, dan pergi ke kolam renang untuk mendinginkan diri.

Sungguh tragis, gelombang panas ini telah memakan korban jiwa di AS. Yang paling banyak menjadi korban adalah kaum lanjut usia dan orang-orang yang rentan kondisi kesehatannya.

Negara bagian Maryland melaporkan, sedikitnya 13 warga tewas akibat gelombang panas terhitung sejak 8 Juni. Menurut juru bicara Badan Penanggulangan Bencana setempat, Ed McDonough, dari jumlah tersebut, sekitar 11 korban berusia di atas 65 tahun.

Kemudian di negara bagian Ohio, dilaporkan 3 warga lanjut usia, yang memiliki masalah jantung, dilaporkan tewas. Kondisi di wilayah ini semakin diperburuk oleh adanya kebakaran hutan yang melanda sejak 29 Juni lalu. Jutaan warga terpaksa hidup tanpa listrik dan bahkan dalam kepanasan karena tidak bisa mengoperasikan pendingin ruangan.

"Saya bisa memastikan 3 kematian akibat gelombang panas sejauh ini. Namun dimungkinan akan bertambah," tutur juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Ohio, Tamara McBride kepada AFP, Senin (9/7/2012).

Di negara bagian Chicago, jumlah kematian akibat gelombang panas mencapai 18 orang. Sedangkan di Indiana, dilaporkan seorang bayi tewas karena ditinggal sendirian oleh orangtuanya di dalam mobil yang panas. Korban tewas akibat gelombang panas juga dilaporkan terjadi di Virginia, New Jersey dan Pennsylvania. Namun tidak diketahui pasti berapa jumlahnya.

Kondisi yang memprihatinkan di AS ini diharapkan akan segera berakhir. Pihak Biro Cuaca Nasional AS menyatakan, kondisi ini berangsur-angsur membaik karena udara dingin dari kawasan Kanada mulai mengarah ke wilayah selatan.

"Suhu udara akan terus menurun, kondisi akan segera membaik," demikian pernyataan Biro Cuaca Nasional AS.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment

Thaks Pal